Panduan

Tips Jitu Ngobrol Asyik dan Cari Teman Baru

Kategori ini bantu kamu lebih pede bergaul dan kenal orang baru. Dapatkan tips jitu buat ngobrol asyik dan jalin pertemanan seru di berbagai kesempatan.

Diterbitkan pada Terakhir diperbarui pada

Pengantar Visual

Seorang pria berkacamata berbicara di teleponnya
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Dua wanita berbicara di meja kafe luar ruangan
Orang-orang duduk di ruangan dengan tulisan di pilar
Wanita menonton video di tablet di tempat tidur
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Wanita melakukan panggilan video ke pasangan di laptop di luar ruangan
Dua wanita muda melihat tablet bersama
Dua wanita berbicara dan minum di kafe luar ruangan
Seorang wanita muda melambaikan tangan selama panggilan video di laptop
Dua wanita berbicara dan minum kopi di kafe
Dua wanita berbicara di kafe dengan kopi
Wanita muda berbicara di ponsel di rumah
Dua wanita berbicara di kafe luar ruangan
Seorang wanita tersenyum saat berbicara di ponsel
Dua wanita berbicara sambil memegang cangkir kopi di tangga
Dua orang menikmati kopi di kafe
Dua wanita berbicara di taman saat matahari terbenam
Wanita berbicara di telepon di taman
Pria berbicara dengan bersemangat di telepon sambil duduk di sofa
Seorang pria berkacamata berbicara di teleponnya
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Dua wanita berbicara di meja kafe luar ruangan
Orang-orang duduk di ruangan dengan tulisan di pilar
Wanita menonton video di tablet di tempat tidur
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Wanita melakukan panggilan video ke pasangan di laptop di luar ruangan
Dua wanita muda melihat tablet bersama
Dua wanita berbicara dan minum di kafe luar ruangan
Seorang wanita muda melambaikan tangan selama panggilan video di laptop
Dua wanita berbicara dan minum kopi di kafe
Dua wanita berbicara di kafe dengan kopi
Wanita muda berbicara di ponsel di rumah
Dua wanita berbicara di kafe luar ruangan
Seorang wanita tersenyum saat berbicara di ponsel
Dua wanita berbicara sambil memegang cangkir kopi di tangga
Dua orang menikmati kopi di kafe
Dua wanita berbicara di taman saat matahari terbenam
Wanita berbicara di telepon di taman
Pria berbicara dengan bersemangat di telepon sambil duduk di sofa
Seorang pria berkacamata berbicara di teleponnya
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Dua wanita berbicara di meja kafe luar ruangan
Orang-orang duduk di ruangan dengan tulisan di pilar
Wanita menonton video di tablet di tempat tidur
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Wanita melakukan panggilan video ke pasangan di laptop di luar ruangan
Dua wanita muda melihat tablet bersama
Dua wanita berbicara dan minum di kafe luar ruangan
Seorang wanita muda melambaikan tangan selama panggilan video di laptop
Dua wanita berbicara dan minum kopi di kafe
Dua wanita berbicara di kafe dengan kopi
Wanita muda berbicara di ponsel di rumah
Dua wanita berbicara di kafe luar ruangan
Seorang wanita tersenyum saat berbicara di ponsel
Dua wanita berbicara sambil memegang cangkir kopi di tangga
Dua orang menikmati kopi di kafe
Dua wanita berbicara di taman saat matahari terbenam
Wanita berbicara di telepon di taman
Pria berbicara dengan bersemangat di telepon sambil duduk di sofa
Seorang pria berkacamata berbicara di teleponnya
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Dua wanita berbicara di meja kafe luar ruangan
Orang-orang duduk di ruangan dengan tulisan di pilar
Wanita menonton video di tablet di tempat tidur
Pria berkacamata berbicara di smartphone
Wanita melakukan panggilan video ke pasangan di laptop di luar ruangan
Dua wanita muda melihat tablet bersama
Dua wanita berbicara dan minum di kafe luar ruangan
Seorang wanita muda melambaikan tangan selama panggilan video di laptop
Dua wanita berbicara dan minum kopi di kafe
Dua wanita berbicara di kafe dengan kopi
Wanita muda berbicara di ponsel di rumah
Dua wanita berbicara di kafe luar ruangan
Seorang wanita tersenyum saat berbicara di ponsel
Dua wanita berbicara sambil memegang cangkir kopi di tangga
Dua orang menikmati kopi di kafe
Dua wanita berbicara di taman saat matahari terbenam
Wanita berbicara di telepon di taman
Pria berbicara dengan bersemangat di telepon sambil duduk di sofa

Antisipasi

Aduh, deg-degan juga nih mau ikut acara kopi darat komunitas baca. Padahal biasanya cuma betah nongkrong di kamar baca novel. Tapi kata temen, di sini asik buat kenalan sama sesama bookworm. Malamnya, aku siapin baju casual tapi rapi, tak lupa bawa buku favorit buat bahan obrolan. Sambil nunggu tidur, kubayangkan bakal ketemu orang-orang seru yang bisa diajak ngobrolin buku seharian. Jujur sih, ada rasa was-was juga, jangan-jangan aku cuma bisa diem aja gak bisa nyambung obrolan. Tapi sekaligus penasaran, siapa tau ketemu teman sefrekuensi yang bisa diajak diskusi novel-novel seru.

Paginya, sambil minum kopi di warung dekat rumah, kucoba tenangin diri. "Santai aja, yang penting jujur dan jadi diri sendiri," bisikku sambil menyeruput kopi tubruk kesukaanku. Kuambil buku catatan kecil, kutulis beberapa topik obrolan darurat kalau-kalau kehabisan bahan ngobrol. Hmm, mungkin bisa tanya rekomendasi buku terbaru atau diskusiin novel yang sedang hits.

Pendalaman

Begitu sampai di kafe yang udah ditentuin, langsung kudapet aroma kopi sangrai yang harum banget. Suara mesin penggiling kopi dan gemericik air mancur kecil di tengah ruangan bikin suasana jadi adem. Aku disambut panitia yang ramah, "Halo, Kak! Salam kenal, aku Rani. Ini name tag-nya ya, tulis nama panggilannya aja." Aku tersenyum lega, setidaknya ada yang ngajak ngobrol dulu.

Kuambil secangkir teh tarik dan kue lapis legit, lalu duduk di meja dengan beberapa orang yang sedang asyik ngobrolin buku terbaru Andrea Hirata. "Boleh ikut nimbrung?" tanyaku sambil nyengir malu-malu. Mereka langsung menyambut dengan hangat, "Wah, iya dong! Ayo sini, kita lagi bahas buku terbarunya Andrea Hirata nih." Aku langsung nyambung, "Wah, aku juga baru baca itu! Bagian pas dia ceritain tentang..." Dan begitu aja, obrolan pun mengalir deras. Ada yang cerita pengalaman waktu ke Belitong, ada yang bandingin sama buku-buku sebelumnya, sampai bahas makna tersirat di balik ceritanya.

Yang bikin kaget, ternyata ada momen lucu waktu salah satu peserta salah sebut nama tokoh, terus yang lain langsung koreksi sambil ketawa. Rasanya kayak lagi ngobrol sama temen-temen lama aja, padahal baru kenal sejam yang lalu. Aku jadi ingat kata-kata Mama dulu, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Mungkin maksudnya, di manapun kita berada, kalau bisa menyesuaikan diri dan menghargai orang lain, pasti bisa nyambung.

Refleksi

Pulang dari acara itu, hatiku rasanya plong banget. Gak nyangka bakal seneng banget bisa ketemu orang-orang yang satu frekuensi. Di perjalanan pulang, aku sambangi toko buku langganan dan beli beberapa rekomendasi buku dari teman-teman baru tadi. Sambil menunggu angkot, kulihat notifikasi di HP-ku, ternyata tadi sudah diajak gabung grup WhatsApp komunitasnya. Ada yang kirim pesan, "Seneng banget kenalan hari ini! Minggu depan ada acara baca bareng di Perpustakaan Nasional, ikut yuk!"

Aku tersenyum sendiri ingat tadi ada yang cerita kalau awalnya dia juga pemalu banget, tapi sekarang udah pede ngadain acara buat puluhan orang. Kukira-kira, mungkin aku juga bisa begitu suatu saat nanti. Yang penting tetap rendah hati dan terbuka sama orang baru. Siapa sangka, dari yang tadinya cuma bisa bengong kalo ketemu orang baru, sekarang malah nunggu-nunggu acara kopi darat berikutnya. Seperti kata pepatah Jawa, "Witing tresno jalaran soko kulino" - cinta itu tumbuh karena kebiasaan. Mungkin begitulah pertemanan, dimulai dengan keberanian untuk memulai pembicaraan, lalu lama-lama jadi kebiasaan yang menyenangkan.

Punya banyak teman bikin hari-hari makin seru dan nggak bosenin. Bisa sharing cerita, ketawa bareng, sampai saling dukung di saat susah.
Setiap orang punya cerita dan ilmu yang berbeda-beda. Semakin banyak kenalan, semakin banyak juga hal baru yang bisa kita pelajari.
Siapa tau aja teman baru kamu punya info lowongan kerja atau bisnis yang cocok buat kamu. Di dunia yang saling terhubung seperti sekarang, jaringan pertemanan itu sangat berharga.
Penelitian membuktikan orang yang punya banyak teman cenderung lebih bahagia dan jarang stres. Asyik kan?
Semakin sering berinteraksi, semakin pede juga kita ngomong di depan umum atau ketemu orang baru.
Dengan kenal banyak orang, kita jadi lebih bisa menghargai perbedaan dan memahami sudut pandang yang berbeda-beda.
Punya masalah? Daripada dipendem sendiri, mending cerita ke teman. Siapa tau mereka punya solusi yang belum kepikiran.
  1. Cari komunitas atau grup yang sesuai hobi kamu, bisa lewat media sosial atau tanya-teman
  2. Ikut acara kopi darat atau nongkrong bareng yang diadain komunitas tersebut
  3. Sapa aja yang duduk di sebelah, tanyain asalnya atau hobinya apa
  4. Jangan malu untuk memulai obrolan, misal dengan nanya rekomendasi makanan/minuman di tempat itu
  5. Jadi pendengar yang baik dan tulus tertarik dengan cerita orang lain
  6. Jaga komunikasi setelah ketemuan, bisa lewat chat atau media sosial
  7. Jaga pertemanan dengan sesekali ngajak ngopi atau sekadar tanya kabar
  • Niat dan keberanian untuk memulai percakapan
  • Sikap ramah dan senyuman tulus
  • HP dengan kuota internet (buat cari info acara atau grup)
  • Buku catatan kecil (opsional, buat catat nama atau info penting)
  • Bawa uang saku secukupnya buat bayar minuman atau tiket masuk

Selalu utamakan keselamatan pribadi ya! Kalau mau ketemuan sama kenalan baru, pilih tempat umum yang ramai seperti mall atau kafe. Jangan lupa kasih tahu teman atau keluarga kalau mau ketemuan sama orang baru. Kalau ada yang bikin nggak nyaman, jangan ragu untuk menolak dengan sopan atau langsung pergi.

Mulai aja dengan topik yang ringan, misal tanya asal daerah atau hobi. Yang penting jangan terlalu banyak nanya, selingi juga dengan cerita tentang dirimu sendiri. Jangan lupa untuk mendengarkan dengan tulus dan merespon apa yang dia katakan.
Gak usah dipaksakan langsung lancar. Kamu bisa mulai dengan senyum dan sapa dulu. Kalau masih gugup, cari teman yang lebih supel buat nemenin. Ingat, kebanyakan orang juga sebenarnya gugup kok waktu kenalan pertama kali.
Cari tempat yang nyaman dan nggak terlalu berisik, kayak kafe yang cozy, taman kota, atau tempat makan yang lagi hits. Kalau di Jakarta, bisa coba di kafe-kafe di Kemang atau daerah Senopati.
Jangan malu buat ajak ketemuan lagi, bisa ngopi bareng atau ikutin acara yang mereka adain. Juga jangan lupa follow medsosnya dan sesekali like atau komen postingannya biar makin akrab.
Hindari nanya hal yang terlalu pribadi di awal-awal kenalan, misal masalah keuangan atau hubungan asmara. Jangan juga terlalu banyak nge-bully diri sendiri atau curhat berlebihan di pertemuan pertama.
Siapkan beberapa topik darurat sebelumnya, atau ajak ngobrolin situasi sekitar aja. Misal, 'Wah kopinya enak ya di sini, kamu biasa pesan apa?' Atau tanya rekomendasi tempat makan enak di sekitar situ.
Taruh aja tangan di perut, tarik napas dalam-dalam lewat hidung, lalu buang perlahan lewat mulut. Ulangi beberapa kali. Ingat, lawan bicaramu juga mungkin sama gugupnya kok. Yang penting jaga ekspresi ramah dan jangan terlalu keras sama diri sendiri.
Tergantung koneksinya, ada yang langsung klik, ada juga yang butuh beberapa kali ketemuan. Jangan dipaksakan, biarkan mengalir aja. Yang penting tulus dalam berteman.
Gak usah dipaksakan kalau emang nggak nyambung. Tetap sopan dan perlahan alihkan pembicaraan. Tapi jangan langsung menjudge, siapa tau butuh waktu lebih lama untuk saling mengenal.
Jujur aja sambil tertawa, 'Aduh maaf ya, namanya tadi apa sih? Kemarin ketemu banyak orang jadi agak bingung.' Lebih baik jujur daripada salah sebut terus.
Ajak ngobrolin topik yang ringan dulu, atau lakukan aktivitas bersama yang nggak terlalu fokus ke obrolan, misal main board game atau lihat-lihat barang di toko. Kadang diam itu wajar, jangan terlalu dipikirin.
Dia akan menatap mata saat ngobrol, ngedipin atau manggut-manggut, dan nanya balik. Kalau dia sering lirik-lirik HP atau nunjukin bahasa tubuh yang nggak nyaman, lebih baik akhiri obrolannya dengan sopan.

Ayo mulai petualangan sosialmu sekarang!