Terapi Tawa - Rahasia Bahagia ala Orang Indonesia
Terapi tawa adalah praktik kesehatan holistik yang menggabungkan tawa alami dengan teknik pernapasan untuk meningkatkan kualitas hidup. Di berbagai daerah, terapi ini semakin populer sebagai cara alami mengatasi stres perkotaan.
Pengantar Visual
Antisipasi
Pagi itu di sudut kecil rumah saya, sambil menikmati minuman hangat, saya termenung. Sudah sepekan ini kepala terasa berat seperti menggendong karung beras sepuluh kilo. Teman kantor menyarankan untuk mencoba terapi tawa yang katanya bisa bikin rileks. Saya yang selama ini lebih suka tertawa sambil menutup mulut karena takut dianggap tidak sopan, kok jadi penasaran. "Masa sih cuma dengan tertawa bisa bikin stres hilang?" pikir saya sambil mengatur bantal duduk di lantai. Dari jendela, terlihat langit pagi yang cerah seolah menyemangati untuk memulai hari baru dengan cara berbeda.
Saya memilih video panduan dari seorang terapis tawa berpengalaman yang sudah berpengalaman. Saya berbisik pada diri sendiri untuk mengikuti alurnya tanpa terlalu banyak berpikir sambil mengambil posisi duduk bersila. Di layar, sang instruktur dengan ramah menyapa, "Selamat pagi, Sobat Tawa! Siap-siap melepas beban hari ini?" Saya mengangguk sendiri, mencoba meyakinkan diri bahwa tidak ada salahnya mencoba hal baru.
Pendalaman
Instruktur di layar mengajak untuk memulai dengan senyuman lebar, seperti sedang bertemu seseorang yang disukai di pagi hari. Saya mencoba mengikuti, tapi rasanya aneh sendiri. Suara tawa saya terdengar kaku dan tidak alami. Tapi saat instruktur mulai mengajak bertepuk tangan dan mengeluarkan suara tawa yang lebih keras, tanpa sadar bibir saya mulai meregang.
Perlahan, saya membiarkan diri larut dalam momen itu. Saya bayangkan berada dalam suasana yang menyenangkan, di mana tawa adalah bahasa universal. Tubuh mulai rileks, napas terasa lebih dalam. "Sekarang, bayangkan Anda sedang menertawakan diri sendiri yang dulu terlalu serius," kata instruktur. Spontan saya teringat malam ketika salah sebut "terima kasih" ke pak satpam dengan sebutan "makan siang, Pak!" dan tiba-tiba tawa saya pecah tak terbendung.
Di tengah sesi, saya membuka mata sebentar dan melihat bayangan diri di cermin. Pipi memerah, mata berair, tapi ada pancaran bahagia yang lama tak terlihat. "Ini baru namanya terapi," batin saya sambil terus mengikuti gerakan mengibaskan tangan ke atas sambil berteriak "Yuk, ketawa!" seolah melepaskan semua beban yang selama ini dipendam.
Refleksi
Ketika sesi berakhir, tubuh terasa ringan seperti baru melepas beban lima kilo dari pundak. Yang mengejutkan, sakit kepala yang sudah mengganggu sejak tadi pagi perlahan menghilang. Saya berbaring telentang, merasakan denyut nadi yang lebih tenang dan napas yang lebih dalam. "Jadi ini rasanya bahagia yang sederhana," pikir saya sambil tersenyum sendiri.
Sepanjang hari itu, ada energi baru yang mengalir. Saat terjebak kemacetan yang biasanya bikin emosi, saya coba terapkan teknik pernapasan tadi sambil tersenyum. Anehnya, kemacetan tak lagi terasa menyebalkan. Malam harinya, tidur terasa lebih nyenyak dari biasanya, seperti bayi yang baru saja tertawa lepas seharian.
Kini, setiap pagi sebelum beraktivitas, saya selalu menyempatkan 15 menit untuk tertawa. Kadang sambil minum kopi di teras, kadang sambil menikmati matahari pagi. Teman-teman di kantor pun mulai penasaran dengan perubahan sikap saya yang lebih rileks. "Kok bisa sih kamu sekarang jarang marah-marah?" tanya mereka. Saya hanya tersenyum sambil berkata, "Saya sudah menemukan obat stres terbaik: tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!" Sejak itu, tak jarang sudut ruang kerja kami riuh dengan gelak tawa rekan-rekan yang penasaran ikut mencoba terapi sederhana ini.
- Cari tempat tenang di rumah, bisa di teras atau ruang keluarga yang cukup lapang
- Duduk bersila atau berdiri tegak dengan bahu rileks
- Tarik napas dalam melalui hidung, tahan 3 detik, lalu buang sambil tertawa 'ha ha ha'
- Ulangi dengan variasi suara: 'ho ho ho', 'he he he', 'hi hi hi'
- Gerakkan tubuh mengalir mengikuti irama tawa, biarkan alami
- Tutup mata dan bayangkan momen lucu atau memalukan, biarkan tawa mengalir
- Akhiri dengan tarikan napas panjang dan senyuman tulus
Terapi tawa aman untuk segala usia, namun bagi yang memiliki riwayat hernia, wasir stadium lanjut, atau baru menjalani operasi perut, disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika merasa pusing atau tidak nyaman, hentikan sejenak dan lanjutkan dengan gerakan lebih ringan. Tidak disarankan dilakukan setelah makan berat.