Praktik Syukur: Cara Sederhana Meningkatkan Kualitas Hidup
Praktik syukur membantu Anda mengapresiasi hal-hal kecil dalam hidup, meningkatkan kualitas hubungan, dan menemukan kebahagiaan dalam keseharian.
Pengantar Visual
Antisipasi
Awalnya saya agak ragu dengan konsep jurnal syukur ini. "Emangnya nulis hal-hal yang disyukuri bisa bikin hidup lebih baik?" batin saya sambil membolak-balik buku catatan baru di toko buku Gramedia. Tapi teman kantor saya, Rina, bilang ini berhasil bangun mood-nya. Akhirnya, dengan setengah hati saya beli buku catatan kecil bergambar batik yang lucu, sambil berjanji akan mencobanya selama sebulan penuh.
Malam pertamanya, saya duduk di teras rumah sambil menyeruput teh hangat. Jari-jari saya masih kaku menulis. "Apa ya yang patut disyukuri hari ini?" Saya pun mulai mencatat hal-hal sederhana: bisa pulang sebelum hujan deras, ketemu penjual gorengan langganan yang selalu ngasih sambal ekstra, dan proyek kantor yang akhirnya selesai juga. Rasanya agak aneh, tapi ada kepuasan tersendiri.
Pendalaman
Dua minggu berlalu, saya mulai merasakan perubahan halus. Saat macet di tol Jagorawi yang biasanya bikin bete, saya malah memperhatikan langit senja yang memerah di antara gedung-gedung. "Wah, cantik juga ya," gumam saya sambil tersenyum. Saya langsung catat momen itu di notes hp untuk ditulis nanti malam.
Yang bikin kaget, saya jadi lebih peka sama hal-hal kecil. Seperti kemarin, waktu tukang soto langganan ngasih tahu goreng lebih banyak ke saya. "Ini beneran berkat jurnal syukur atau cuma kebetulan ya?" batin saya sambil menikmati soto dengan lahap. Ternyata, dengan berlatih bersyukur, saya jadi lebih menghargai momen-momen kecil yang selama ini terlewat.
Refleksi
Tiga bulan kemudian, jurnal syukur itu sudah penuh dengan coretan-coretan warna-warni. Saya bahkan sampai beli stabilo untuk menandai momen-momen spesial. Yang paling berkesan adalah ketika saya baca ulang catatan tentang hari pertama kerja di kantor baru. Dulu saya cuma menulis "Syukur dapat meja dekat jendela". Sekarang, meja itu jadi saksi bisu perjalanan karir saya.
Yang bikin terharu, kebiasaan ini menular ke keluarga. Sekarang setiap makan malam, kami saling berbagi satu hal yang disyukuri hari itu. Adek saya yang biasanya cuek malah yang paling antusias cerita. Saya baru sadar, ternyata kebahagiaan itu seperti kacang gorengan - seringkali ada di depan mata, tapi baru terasa nikmatnya kalau kita berhenti sejenak untuk menikmatinya.
- Siapkan buku catatan khusus atau aplikasi catatan di ponsel
- Tentukan waktu khusus setiap hari, misalnya sebelum tidur atau setelah sholat subuh
- Mulailah dengan menulis 3-5 hal yang disyukuri hari ini
- Jangan hanya daftar, tapi tuliskan juga perasaan dan alasan bersyukur
- Cari hal-hal baru setiap hari, sekecil apapun itu
- Bacalah ulang catatan syukur di akhir pekan
- Ajak anggota keluarga atau teman untuk ikut mencoba
- Beri tanda bintang untuk momen-momen spesial
- Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika suatu hari lupa
- Nikmati prosesnya, ini bukan kompetisi