Panduan

Panduan Praktis Hidup Berkelanjutan ala Anak Muda Indonesia

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi jejak ekologis melalui pilihan konsumsi yang bijak dan berkelanjutan

Diterbitkan pada Terakhir diperbarui pada

Pengantar Visual

tumpukan pasir di sebelah sikat gigi dan sendok
beberapa sikat gigi di atas meja
Orang memegang smartphone baru dalam kemasan.
toples bambu berwarna krem dengan tutup
Photo by EcoPanda on Unsplash
lebah hitam kuning di atas bunga ungu
garpu, sendok, dan pisau kayu coklat di atas kain
Photo by Maria Ilves on Unsplash
Wanita muda memegang kantong sampah bersama relawan membersihkan pantai
Dua orang bekerja di rumah kaca dengan tanaman
Turbin angin di bukit yang menghadap danau.
Gedung pencakar langit modern dengan balkon dan tanaman hijau.
Photo by Aalo Lens on Unsplash
orang memegang tanda hijau
tumbuhan hijau di pagar beton putih
Photo by Danist Soh on Unsplash
orang memegang stiker #hijau
bangunan yang ditutupi tanaman
Photo by Victor on Unsplash
gedung sangat tinggi dengan banyak tanaman yang tumbuh di dindingnya
Gedung yang dipenuhi tanaman hijau
Photo by Uliana Sova on Unsplash
orang memegang tanda Eco Not Ego
tumbuhan hijau dan kuning di gedung beton putih
rumah-rumah putih dan hijau di bawah langit biru siang hari
foto sudut rendah gedung dengan tanaman di dindingnya

Antisipasi

Seseorang selalu penasaran dengan gaya hidup minim sampah yang sering dibaca di berbagai sumber. Setelah melihat tumpukan sampah di sungai dekat rumah, mereka memutuskan untuk berubah. Mereka mulai ikut komunitas gaya hidup minim sampah dan belajar banyak dari sesi kopi darat. Awalnya bingung harus mulai dari mana, tapi yakin bisa melakukannya pelan-pelan. Mereka membeli wadah minum dan tas belanja yang ramah lingkungan sebagai langkah pertama.

Pendalaman

Hari pertama ke pasar tradisional dengan membawa wadah sendiri terasa aneh sekaligus menyenangkan. Aroma rempah-rempah segar di pasar langsung menyambut. Para penjual bumbu yang tampak bingung diminta untuk membungkus bumbu dengan daun pisang saja. Belajar menolak kantong kresek dengan santun sambil tersenyum. Di rumah, mulai membuat kompos dari sisa sayuran. Aroma tanah yang segar dan aktivitas cacing-cacing kecil di komposter terasa menenangkan.

Refleksi

Tiga bulan kemudian, tersenyum melihat isi tempat sampah yang kini jauh berkurang. Menjadi lebih menghargai setiap barang yang dibeli. Ternyata hidup berkelanjutan itu tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan berhasil mengajak tetangga untuk ikut membuat kompos bersama. Yang paling berkesan adalah ketika bisa membuat lilin dari minyak jelantah bekas. Rasanya seperti menemukan harta karun di tempat yang tak terduga!

Setiap tahun, Indonesia menghasilkan jutaan ton sampah plastik yang mencemari laut. Dengan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, kita bisa membantu menyelamatkan terumbu karang dan biota laut.
Dengan membeli produk lokal seperti batik eco-print atau kerajinan tangan, kita membantu perekonomian pengrajin lokal sekaligus mengurangi jejak karbon dari transportasi jarak jauh.
Produk ramah lingkungan biasanya bebas dari bahan kimia berbahaya. Mulai dari peralatan makan stainless steel hingga sabun lerak, semuanya lebih aman untuk kesehatan keluarga.
Meski investasi awalnya mungkin lebih mahal, dalam jangka panjang kita bisa menghemat dengan menggunakan barang yang tahan lama dan bisa dipakai berulang kali.
Dengan hidup berkelanjutan hari ini, kita memastikan anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan alam Indonesia di masa depan.
Dengan memilah sampah dan membuat kompos, kita bisa mengurangi beban tempat pembuangan akhir yang sudah semakin penuh.
Perubahan kecil yang kita lakukan bisa menginspirasi orang di sekitar untuk ikut berubah, menciptakan efek berantai yang positif.
  1. Mulai dari yang kecil: bawa botol minum dan sedotan stainless ke mana pun pergi
  2. Buat daftar belanja untuk menghindari beli barang tidak perlu
  3. Kunjungi pasar tradisional dengan membawa wadah sendiri
  4. Pilih produk dengan kemasan minimal atau kemasan daur ulang
  5. Buat kompos dari sisa makanan dengan komposter sederhana
  6. Ikut komunitas zero waste di kotamu untuk saling berbagi tips
  7. Mulai menanam sayuran sendiri di pekarangan atau pot
  • Niat dan komitmen
  • Peralatan dasar (tas belanja, tempat minum)
  • Akses ke pasar tradisional
  • Waktu untuk belajar daur ulang
  • Tempat penyimpanan sampah
  • Dukungan dari sekitar
  • Kesabaran

Praktik hidup berkelanjutan harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Pastikan untuk selalu mencuci tangan setelah mengolah sampah organik. Bagi yang memiliki alergi, berhati-hatilah dalam memilih produk daur ulang. Selalu gunakan alat pelindung diri yang sesuai saat mengolah sampah atau membuat kompos.

Tidak juga, justru bisa lebih hemat. Contohnya, bawa botol minum sendiri lebih murah daripada beli air mineral kemasan. Banyak juga kreasi daur ulang yang bisa dibuat dari barang bekas.
Mulailah dari hal-hal sederhana seperti membawa tas belanja sendiri, menolak sedotan plastik, dan membawa kotak makan saat membeli makanan. Dengan konsistensi, kebiasaan ini akan terbentuk dengan sendirinya.
Selain berkontribusi menyelamatkan bumi, gaya hidup ramah lingkungan memberikan manfaat kesehatan dan penghematan finansial. Anda juga akan merasakan kepuasan batin karena telah turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Beberapa manfaat seperti penghematan finansial dapat langsung dirasakan. Namun untuk dampak lingkungan yang signifikan, diperlukan konsistensi dalam penerapannya. Dengan ketekunan, hasil yang diharapkan akan terwujud.
Tidak perlu melakukan perubahan ekstrem. Anda dapat memulainya dengan langkah sederhana seperti mengurangi konsumsi daging, misalnya dengan mengikuti gerakan 'Senin Tanpa Daging'. Setiap langkah kecil yang dilakukan memiliki makna yang besar.
Ajaklah secara bertahap dengan memberikan contoh nyata. Sebagai permulaan, Anda bisa membawa bekal sendiri dalam acara keluarga atau memberikan hadiah hasil daur ulang. Dengan konsistensi, mereka akan tergerak untuk mengikuti jejak Anda.
Ada banyak pilihan yang dapat dilakukan, seperti menyumbangkannya, mengubahnya menjadi lap, atau jika masih dalam kondisi baik dapat dijual melalui platform jual beli daring. Pakaian bekas juga dapat didaur ulang menjadi berbagai kerajinan tangan seperti tas atau keset.
Belilah bahan makanan sesuai kebutuhan, simpan dengan cara yang tepat, dan manfaatkan sisa makanan menjadi hidangan baru. Sebagai contoh, nasi sisa dapat diolah menjadi nasi goreng atau bubur.
Beberapa produk dasar yang dapat digunakan untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan antara lain botol minum, tas belanja kain, kotak makan stainless steel, sedotan stainless steel, dan pembalut kain.
Anda dapat menggunakan komposter takakura atau membuat kompos menggunakan ember bekas. Beberapa komunitas juga menyediakan layanan pengambilan sampah organik untuk diolah menjadi kompos.
Sampah elektronik tidak boleh dibuang sembarangan. Terdapat berbagai komunitas yang menerima donasi sampah elektronik untuk didaur ulang. Beberapa produsen elektronik juga memiliki program pengembalian produk bekas.
Anda dapat memanfaatkan konsep vertikal garden menggunakan botol bekas atau pipa paralon. Pilihlah jenis sayuran yang mudah tumbuh seperti kangkung, bayam, atau cabai. Bergabung dengan komunitas urban farming di daerah Anda juga dapat menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan lebih lanjut.

Mari mulai langkah kecil Anda untuk bumi yang lebih baik!