Panduan Praktis Hidup Berkelanjutan ala Anak Muda Indonesia
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi jejak ekologis melalui pilihan konsumsi yang bijak dan berkelanjutan
Pengantar Visual
Antisipasi
Seseorang selalu penasaran dengan gaya hidup minim sampah yang sering dibaca di berbagai sumber. Setelah melihat tumpukan sampah di sungai dekat rumah, mereka memutuskan untuk berubah. Mereka mulai ikut komunitas gaya hidup minim sampah dan belajar banyak dari sesi kopi darat. Awalnya bingung harus mulai dari mana, tapi yakin bisa melakukannya pelan-pelan. Mereka membeli wadah minum dan tas belanja yang ramah lingkungan sebagai langkah pertama.
Pendalaman
Hari pertama ke pasar tradisional dengan membawa wadah sendiri terasa aneh sekaligus menyenangkan. Aroma rempah-rempah segar di pasar langsung menyambut. Para penjual bumbu yang tampak bingung diminta untuk membungkus bumbu dengan daun pisang saja. Belajar menolak kantong kresek dengan santun sambil tersenyum. Di rumah, mulai membuat kompos dari sisa sayuran. Aroma tanah yang segar dan aktivitas cacing-cacing kecil di komposter terasa menenangkan.
Refleksi
Tiga bulan kemudian, tersenyum melihat isi tempat sampah yang kini jauh berkurang. Menjadi lebih menghargai setiap barang yang dibeli. Ternyata hidup berkelanjutan itu tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan berhasil mengajak tetangga untuk ikut membuat kompos bersama. Yang paling berkesan adalah ketika bisa membuat lilin dari minyak jelantah bekas. Rasanya seperti menemukan harta karun di tempat yang tak terduga!
- Mulai dari yang kecil: bawa botol minum dan sedotan stainless ke mana pun pergi
- Buat daftar belanja untuk menghindari beli barang tidak perlu
- Kunjungi pasar tradisional dengan membawa wadah sendiri
- Pilih produk dengan kemasan minimal atau kemasan daur ulang
- Buat kompos dari sisa makanan dengan komposter sederhana
- Ikut komunitas zero waste di kotamu untuk saling berbagi tips
- Mulai menanam sayuran sendiri di pekarangan atau pot
Praktik hidup berkelanjutan harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Pastikan untuk selalu mencuci tangan setelah mengolah sampah organik. Bagi yang memiliki alergi, berhati-hatilah dalam memilih produk daur ulang. Selalu gunakan alat pelindung diri yang sesuai saat mengolah sampah atau membuat kompos.