Panduan

Pencapaian Lingkungan | Langkah Nyata Untuk Indonesia Hijau

Temukan berbagai cara untuk membuat dampak positif terhadap lingkungan melalui aksi nyata dan proyek berkelanjutan yang sesuai dengan kearifan lokal Indonesia.

Diterbitkan pada Terakhir diperbarui pada

Pengantar Visual

seorang pria memegang tanda bertuliskan go green
orang memegang tanda Eco Not Ego
tangan memegang daun hijau di depan langit biru
Daun hijau kecil di atas hamparan hijau yang subur
Photo by wen qiao on Unsplash
Dua tangan memegang bola dunia kecil
gedung sangat tinggi dengan banyak tanaman yang tumbuh di dindingnya
orang memegang stiker #hijau
selembar kertas bertuliskan ramah lingkungan di sebelah mesin tik
orang memegang tanda hijau
pohon dengan daun hijau
Gedung yang dipenuhi tanaman hijau
Photo by Uliana Sova on Unsplash
tumbuhan hijau dan kuning di gedung beton putih
Tampilan daun hijau dari dekat
Photo by Arjun MJ on Unsplash
tampilan dekat tanaman berdaun hijau di antara rumput
foto sudut rendah gedung dengan tanaman di dindingnya
gedung sangat tinggi dengan banyak tanaman yang tumbuh di dindingnya
rumah-rumah putih dan hijau di bawah langit biru siang hari
sebuah gedung dengan banyak pohon
bangunan yang ditutupi tanaman
Photo by Victor on Unsplash
tumbuhan hijau di pagar beton putih
Photo by Danist Soh on Unsplash

Antisipasi

Awalnya, saya ragu apakah langkah kecil saya bisa berarti di tengah masalah lingkungan yang begitu besar. Sebagai warga perkotaan yang setiap hari melihat tumpukan sampah di sungai, saya merasa prihatin. Saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan bersih-bersih di bantaran sungai. Perasaan campur aduk antara harapan dan keraguan menghantui, tapi tekad untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan kita lebih besar. Saya ingat pesan orang tua, "Perubahan besar dimulai dari langkah kecil."

Pendalaman

Di bantaran sungai, saya merasakan hangatnya sinar matahari pagi yang mulai menyengat. Aroma tanah basah bercampur bau sungai yang khas memenuhi udara. Suara gemericik air yang seharusnya jernih, sayangnya tertutup oleh sampah plastik yang mengapung. Bersama warga sekitar dan relawan lainnya, kami mulai memunguti sampah satu per satu. Ada yang memisahkan plastik, kaca, dan sampah organik. Saya terkejut menemukan banyak sekali popok sekali pakai dan kemasan makanan. Di tengah kelelahan, tawa riang anak-anak yang ikut membantu mengobarkan semangat. Salah seorang pemuda karang taruna berteriak dengan semangat agar kami melanjutkan membersihkan area tersebut.

Refleksi

Setelah selesai beraktivitas, saya duduk di tepi sungai yang sudah lebih bersih. Burung-burung camar terbang rendah seolah berterima kasih. Saya menyadari bahwa perubahan besar memang dimulai dari langkah kecil. Saya aktif di komunitas bank sampah di lingkungan sekitar. Secara rutin, saya dan tetangga mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang. Hasil penjualannya kami gunakan untuk membeli bibit tanaman dan peralatan kebun. Rasanya bahagia sekali melihat anak-anak di lingkungan sudah terbiasa memilah sampah. Mereka adalah agen perubahan untuk masa depan yang lebih hijau. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan perubahan yang berarti. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan yang berarti.

Dengan mengurangi konsumsi berlebihan dan mendaur ulang, kita membantu menjaga ketersediaan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Aksi kecil seperti menanam pohon dan mengurangi emisi karbon membantu memperlambat laju pemanasan global.
Lingkungan yang bersih berarti udara yang lebih segar dan air yang lebih jernih untuk dinikmati bersama.
Penghijauan dan pengelolaan sampah yang baik dapat mencegah banjir dan tanah longsor yang sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Daur ulang dan penggunaan ulang sampah menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Lingkungan yang bersih mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Setiap aksi pelestarian membantu melindungi flora dan fauna asli Indonesia yang semakin terancam punah.
  1. Mulailah dari yang kecil di rumah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik.
  2. Ikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan sekitar untuk membersihkan selokan dan taman.
  3. Bergabunglah dengan komunitas peduli lingkungan seperti Bank Sampah atau Komunitas Peduli Ciliwung.
  4. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja dan tempat minum sendiri.
  5. Pelajari cara membuat kompos dari sampah organik untuk menyuburkan tanaman di rumah.
  6. Ajak keluarga dan tetangga untuk menanam pohon atau tanaman hias di pekarangan.
  7. Ikuti program pemerintah seperti Gerakan Indonesia Menanam atau program sejenis di daerah Anda.
  • Niat dan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik
  • Peralatan dasar seperti sarung tangan dan kantong sampah
  • Botol minum dan tempat makan sendiri untuk mengurangi sampah
  • Pakaian yang nyaman dan sesuai untuk aktivitas luar ruangan
  • Pengetahuan dasar tentang pemilahan sampah
  • Akses informasi tentang jadwal pengangkutan sampah di daerah masing-masing
  • Dukungan dari keluarga atau komunitas sekitar

Selalu gunakan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan dan sepatu boot saat membersihkan lingkungan. Hindari kontak langsung dengan sampah berbahaya. Pastikan kondisi fisik prima sebelum mengikuti kegiatan lapangan. Untuk kegiatan di luar ruangan, gunakan tabir surya dan topi, serta cukupi kebutuhan cairan tubuh.

Mulailah dengan langkah sederhana seperti mengurangi sampah plastik, menghemat listrik, dan air. Gunakan transportasi umum atau bersepeda untuk perjalanan jarak dekat. Ikuti juga kegiatan kerja bakti di lingkungan sekitar.
Anda bisa memanfaatkan metode takakura atau kompos skala rumah tangga. Untuk sampah anorganik, pisahkan berdasarkan jenisnya dan setorkan ke bank sampah terdekat.
Bank Sampah adalah program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Untuk bergabung, cari informasi di kelurahan setempat atau media sosial mengenai Bank Sampah terdekat. Biasanya Anda akan mendapatkan buku tabungan untuk mencatat setoran sampah yang bisa ditukar dengan uang atau sembako.
Mulailah dengan memberi contoh yang baik. Ajak mereka menanam tanaman, membuat kerajinan dari barang bekas, atau mengikuti kegiatan lingkungan yang menyenangkan. Ceritakan juga dongeng atau cerita yang mengajarkan cinta lingkungan.
Beberapa program yang bisa diikuti antara lain: Gerakan Indonesia Menanam, Program Kali Bersih (Prokasih), Adipura, dan Program Kampung Iklim (Proklim). Informasi lebih lanjut bisa didapatkan di dinas lingkungan hidup setempat.
Jangan membuang sampah elektronik sembarangan. Beberapa produsen elektronik memiliki program take back. Anda juga bisa mencari dropbox khusus sampah elektronik di pusat perbelanjaan atau menyerahkannya ke tempat daur ulang resmi.
Selain menambah relasi, Anda bisa belajar banyak dari pengalaman anggota lainnya. Komunitas juga sering mengadakan pelatihan dan workshop tentang pengelolaan lingkungan yang bermanfaat.
Manfaatkan barang bekas sebagai pot, gunakan kompos dari sampah organik, dan pilih tanaman yang cocok dengan iklim setempat. Tanaman seperti lidah mertua atau sirih gading bisa menjadi pilihan yang baik untuk pemula.
Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum dan wadah makanan yang bisa dipakai ulang, pilih produk dengan kemasan minimalis, dan beli kebutuhan pokok dalam kemasan besar untuk mengurangi sampah.
Mulailah dengan mengajak tetangga terdekat untuk kerja bakti kecil-kecilan. Beri contoh nyata manfaat yang bisa didapat, seperti lingkungan yang lebih bersih dan asri. Bisa juga dengan mengadakan kegiatan bersama seperti menanam pohon atau membuat bank sampah lingkungan.
Beberapa jenis sampah yang bisa didaur ulang antara lain: kertas, kardus, botol plastik, gelas/kaca, kaleng alumunium, dan logam. Pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu sebelum didaur ulang.
Mulailah dengan memilih lokasi yang terkena sinar matahari minimal 6 jam sehari. Gunakan media tanam yang subur dan pilih tanaman yang mudah ditanam seperti kangkung, bayam, atau cabai. Jangan lupa untuk menyiram secara teratur dan memanfaatkan kompos dari sampah organik rumah tangga.

Mulai langkah kecilmu untuk bumi yang lebih baik hari ini!